SMP LABSCHOOL KEBAYORAN
Oleh:
1. Najma Almira Miftach (Najma)
2. Zhula Andita Rajasa (Zhula)
3. Rezkita Rasyid (Tita)
5. I Ketut Satya Ananda Suputra (Uput)
6. Muhammad Daril NB (Daril)
- Tema : Pendidikan di Indonesia
- Narasumber : Bapak Anies Baswedan Ph.D
BIODATA NARASUMBER
·
Nama Lengkap : Anies Rasyid Baswedan
·
Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969
·
Istri : Feri Farhati Ganis
·
Anak : 1. Mutiara Annisa
2. Mikail Azizi
3. Kaisar Hakam
4. Ismail
Pendidikan :
1.
Program Doktorat di Departmen of
Political Science, Illinois, USA.
2.
Program Master di School of
Public Policy di University of Maryland, USA.
3.
Program Sarjana di Fakultas
Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta.
4.
Asian Studies, Sophia University,
Tokyo, Japan (1993).
· Karya Ilmiah :
1.
Political
Islam In Indonesia: Present and Future Trajectory, diterbitkan University of
California di Berkeley pada November 2004.
2.
Menulis
berbagai artikel opini d media massa Indonesia.
· Penghargaan :
1.
The
2004 Gerald Maryanov Fellow, Northern Illinois University
2.
ICF
Scholarship, New York (1999-2003)
3.
William
P Cole III Fellowship (1998)
4.
Fulbright
Scholarship (1997-1998)
5.
Asean
Student Award Program (1998)
6.
JAL
Scholarship (1993)
· Pekerjaan :
1.
Direktur
penelitian di The Indonesian Institute (2005 - sekarang)
2.
Peneliti
utama di The Indonesia Survey Institute (LSI) (2005 - sekarang)
3.
Penasihat
bidang desentralisasi dan otonomi daerah pada Partnership for Governance
Reform, Jakarta (2006 - sekarang).
· Aktivitas Sosial :
1.
Pengurus
Yayasan Paramadina, Jakarta.
2.
Pengurus
Yayasan Rahmatan Lilalamin, Jakarta.
3.
Ketua
Umum Senat Mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1992-1993).
PELAKSANAAN WAWANCARA
Kegiatan wawancara narasumber ini dilaksanakan pada hari Selasa,
29 Januari 2013 setelah pulang sekolah pada pukul 16:45 – 18:20 WIB di Kantor
Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar yang terletak di Jl. Galuh II No. 4,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dekat sekolah Muhammadiyah. Pertama saat kami
tiba di kantor, kami disambut ramah oleh semua orang yang ada disana. Kita
menunggu beberapa menit selagi Bapak Anies Baswedan melaksanakan Shalat Ashar.
LAPORAN HASIL WAWANCARA
Nama
lengkap Bapak Anies adalah Anies Rosyid Baswedan, beliau lahir di Kuningan,
Jawa Barat, 7 Mei 1969 dari kedua orang tuanya yang bernama Rosyid dan Alia. Kedua
orang tua Bapak Anies adalah dosen yang mengajar di Jogjakarta. Bapak Anies
menatap di Kuningan hanya sampai berusia satu bulan, setelah itu beliau bersama
keluarganya pindah dan tinggal di Jogjakarta.
Beliau
bersekolah di Jogjakarta dari SD, SMP, dan SMA. Setelah itu beliau berkuliah di
Universitas Gajah Mada. Selama berkuliah di Universitas Gajah Mada, beliau
menjadi asisten dosen. Setelah itu, beliau mendapat beasiswa untuk melanjutkan
pendidikan di sebuah Universitas di Amerika untuk mendapat gelar master, dan
sebuah Universitas di Amerika untuk mendapat gelar doktor.
Selesai dari
kuliah doktor di Amerika, Bapak Anies Bawedan bekerja menjadi research manajer
(manajer penelitian) di Chicago, Amerika. Setelah itu, beliau pulang ke
Jakarta, lalu menikah dengan Ibu Feri Farhati Ganis dan dikaruniai 4 anak,
yaitu Mutiara, Mikail, Kaisar, dan Ismail. Setelah itu, beliau bekerja menjadi
penasehat bidang Otonomi dan Desentralisasi yang menurut beliau adalah sebuah
pekerjaan yang asik karena dapat mengelilingi Indonesia. Dan akhirnya, setelah
itu Bapak Anies terpilih menjadi rektor Universitas Paramadina.
Bapak Anies
Baswedan merupakan salah seorang yang mendirikan Yayasan Indonesia Mengajar.
Indonesia Mengajar didirikan pada tahun 2009, tetapi mulai beroprasi pada tahun
2010. Berdirinya Indonesia Mengajar di latar belakangi oleh tejadinya ketidak
pemerataan guru di Indonesia, sehingga banyak daerah di Indonesia mengalami
kekurangan guru. Tujuan dari Yayasan Indonesia Mengajar adalah untuk
memperbaiki pendidikan di Indonesia dan mengirimlan anak Indonesia terbaik
untuk menjadi guru di daerah yang mengalami kekurangan guru.

Setiap
tahunnya, Indonesia Mengajar melakukan perekrutan anak Indonesia terbaik untuk
menjadi guru. Sistem perekrutan Indonesia Mengajar adalah melakukan
penyeleksian dari siswa lulusan kuliah yang mendaftar. Biasanya yang mendaftar
bisa mencapai 8000 siswa lebih dan dari sekian banyak yang mendaftar, hanya 70
siswa yang direkrut. Perekrutan guru juga melalui tes, baik tes tertulis dan
lisan (wawancara). Biasanya yang direkrut rata-rata berusia 23 tahun dan
berprestasi serta aktif dalam berorganisasi. Sebenarnya, tidak hanya anak
Indonesia saja yang direkrut melainkan juga dari luar negeri. Sudah banyak
warga negara lain lulusan universitas di Indonesia yang mendaftar di Indonesia
Mengajar tidak sedikit juga yang telah direkrut. Siswa-siswa lulusan
universitas yang telah direkrut akan dilatih selama 7 minggu tentang bagaimana menjadi guru yang
baik, baru setelah itu mereka dikirim ke daerah-daerah di Indonesia yang
mengalami kekurangan guru.
Mahasiswa
lulusan yang direkrut menjadi guru di daerah, hanya menjadi guru selama 1 tahun
dan setelah itu akan digantikan dengan guru lainnya selama 1 tahun pula. Daerah
yang kekurangan guru hanya diberi bantuan selama 5 tahun dengan tujuan agar
tidak selalu tergantung. Tahun pertama tujuannya adalah membuka, tahun kedua tujuannya adalah mulai membangun,
tahun ketiga tujuannya adalah melengkapi, tahun keempat tujuanna adalah
menyiapkan daerah tersebut agar tidak selalu tergantung, tahun kelima adalah tahun
terakhir. Mahasiswa lulusan yang direkrut merupakan volunteer (sukarelawan).
Tapi bukan dalam maksud sudah menjadi sukarelawan, membayar kebutuhan sendiri
juga. Untuk biaya kebutuhan dan perlengkapan akan dibiayai oleh Indonesia
Mengajar.
Di
Indonesia, sudah banyak organisasi-organisasi atau yayasan yang meniru Yayasan
Indonesia Mengajar, contohnya adalah ITB Mengajar, IPB Mengajar, UI Mengajar,
Kalimantan Mengajar, dll. Dan Indonesia Mengajar sangat mendukung
organisasi-organisasi dan yayasan yang menirunya dengan mengajari system kerja
Indonesia Mengajar.
Menurut
Bapak Anies, pendidikan di Indonesia belum merata. Contohnya, seperti untuk di
daerah kota cenderung kelebihan guru, sedangkan banyak daerah di Indonesia yang
justru kekurangan guru. Salah satu contoh, ada sebuah sekolah di daerah pelosok
yang hanya dikelola oleh 1 kepala sekolah, dan 2 guru dengan 150, dimana
masing-masiing guru harus mengajar 3 kelas sekaligus.

Menurut
wawancara terhadap Bapak Anies, beliau mengatakan bahwa sebenarnya program RSBI
memiliki perencanaan yang sangat bagus, namun dalam penerapannya sangat tidak
sesuai. Banyak pelanggaran yang terjadi dalam penerapan system tersebut. Awalnya,
program pendidikan RSBI ditujukan bagi semua golongan, termasuk golongan yang
kurang mampu. Di Indonesia, terdapat 4 golongan siswa yaitu, yang pintar dan
memiliki keluarga kaya, yang kurang pintar dan memiliki keluarga kaya, yang
pintar tapi tidak berkecukupan, dan yang kurang pintar dan tidak berkecukupan.
Menurut beliau, program pendidikan RSBI justru lebih bermanfaat bagi golongan
atas, dan golongan yang kurang mampu menjadi terbelakang. Salah satunya, adalah
ketika ada seorang siswa cerdas dari golongan yang tidak mampu mengikuti tes
sekolah RSBI dan lulus, akan tetapi ketika saat pembayaran masuk sekolah,
mereka tidak mampu. Padahal, seharusnya sekolah RSBI lebih mementingkan
golongan yang kurang mampu.

Pada akhir
waktu wawancara, Bapak Anies menjelaskan kepada kami mengenai apa itu sukses.
Apa itu sukses? Sukses adalah berhasil yang direncanakan. Misalnya, ketika
seseorang memiliki target dan berhasil mencapai target tersebut. Akan tetapi
ada juga sukses yang kurang baik yaitu, ketika kalian memiliki target yang
terlalu rendah atau lebih rendah dari kemampuan dan berhasil mencapainya.
Selain itu, beliau juga menjelaskan pada kami mengenai apa yang dibutuhkan
dalam pendidikan, contohnya adalah mental. Dibutuhkan mental yang kuat dalam
pendidikan. Contohnya, jika seorang anak yang cerdas akan tetapi tidak memiliki
mental yang kuat, maka sulit untuk aktif dalam segala hal dan tidak
mengaspirasikan potensinya. Bapak Anies
memotivasi dan memberikan pesan bahwa kita sebagai siswa harus terus aktif
dalam segala kegiatan, terutama dalam berorganisasi. Juga, milikilah cita –
cita setinggi mungkin dan teruslah berusaha melakukan yang terbaik.
KESAN DAN PESAN
Kesannya, wawancaranya sangat menyenangkan, dan Bapak Anies
sangatlah ramah. Yang paling menyenangkan adalah ketika kami dijamu dengan es
krim, tapi sayangnya sudah sedikit meleleh karena terlalu lama dibiarkan. Kami
makan es krim sampai berantakan, apalgi Zhula yang es krimnya malah dibungkus
tisu, tapi itu yang membuat suasana menjadi riang.
 |
(left to right) Najma, Tita, Zhula, Daril |
 |
(left to right) Mikail Azizi, Uput, Najma, Tita, Zhula, Daril |
 |
(left tto right) Mikail Azizi, Uput, Najma, Tita, Zhula, Daril |
BuzzLigh7yEar (7E)
2012/2013