Sunday, April 14, 2013

NASKAH DRAMA


KEJUTAN
(SMP LABSCHOOL KEBAYORAN)


A. PEMERAN :

  • I Ketut Satya Ananda Suputra (Uput)  --> Detektif Satya
  • Muhammad Daril NB (Daril)  --> Detektif Rian
  • Najma Almira Miftach (Najma)  --> Dr. Nala (Ahli Forensik)
  • Rezkita Rasyid (Tita)  --> Detektif Rasyid
  • Zhula Andita Rajasa (Zhula)  --> Detektif Zhula

B. DRAMA :


*Lokasi : di TKP*
Satya      : “Sudahlah, kita lanjut kepada kasuk yang lain saja.”
Nala       : “Mau lanjut bagaimana? Ini saja belum selesai”
Zhula     : “Lagipula kita sudah bekerja mati-matian, masa mau kita abaikan begitu saja”
Rasyid   : “Menurut saya sih mungkin Satya benar”
Rian       : “Ya, lagipula menurut saya ini sudah jalan buntu”
*berdebat* *zhula dan nala pergi*
Rasyid    : “Tapi, sebenarnya mereka ada benarnya juga loh”
Satya      : “Yasudahlah! Kalian ikut saja mereka, saya akan menyelesaikan kasus yang lain sendiri!”

*Malamnya* *rian menelpon rasyid*
Rian        : “Ra, kok aku merasa tidak enak dengan Satya tentang kemarin”
Rasyid     : “Iya nih, gara-gara kemarin kita semua jadi pecah gini”
Rian         : “Ra, ajak yang lain saja, besok kita ke rumah Satya untuk meminta maaf.”
Rasyid            : “Oke!”

*Esok harinya*
*Rasyid, Rian, Nala, dan Zhula berkumpul di dpn rumah Satya*
Rasyid   : *tok tok tok* Satya, ini kami, Sat. Buka pintunya, kita mau minta maaf soal kejadian kemarin”
Nala       : “Iya, Sat. Kita lupakan saja kejadian kemarin. Ngomong-ngomong sudah ada tersangkanya loh.”
*hening*
Rian      : “Sepi banget, kemana itu orang?”
Nala      : “Iya nih, biasanya dia yang udah bangun dan paling rapih.”
Rasyid   : “Duh, gara-gara kalian aku jadi ada prasangka buruk.”
Rian      : *Rian melihat ke jendela* “Sat?!”
Rasyid  : “Kenapa, Ri?!”
Zhula    : *berbarengan dengan Nala* “Satya kenapa, Ri?!”
*terdapat Satya yang tergeletak kaku di meja makan*
*perbincangan*
Nala     : *tiba-tibe menemukan sesuatu yang mencurigakan*
Zhula   : “Itu apa, Nal?”
Nala     : “Oh, bukan apa-apa”
Zhula   : “Menurut saya lebih baik kita kesini lagi lusa untuk memeriksa tkp, karena saat ini saja kita sama sekali belum ada persiapan”

*2 hari kemudian*
*Rian, Rasyid, dan Zhula berkumpul di dpn rumah Satya, dan meneliti TKP*
Rian     : “Ra, omong-omong, kamu liat Nala tidak?”
Zhula   : “Oh iya, tumben dia datang telat”
Rasyid : “Iya, bisa gawat ini kalau tidak ada hasil forensik dari dia”
Rian     : “lebih baik kita susul ke rumahnya saja, siapa tahu dia masih siap-siap.”

*Lokasi : Rumah Nala *
Rasyid    : *tok tok tok* “Nalaaa, buka pintunya”
Rian        : *buka pintu* “lah pintunya tidak dikunci”
*mereka masuk* *keliling rumah*
Rasyid    : “Riaann!! Zhulaa!! Sini, deh!
Zhula      : *dari kejauhan* “Ada apa sih, Ra?!”
Rasyid    : “Lihat ini deh” *menunjuk jasad Nala*
*perbincangan singkat*

*Malam harinya*
Rian      : *menelpon Rasyid* “Ra, ke markas sekarang!”
Rasyid  : “Siap”

*Lokasi : Markas/tempat berkumpul
Rasyid   : “Ri, menurutmu kasus ini aneh gak sih?”
Rian       : “Iya, pembunuhan ini hanya terjadi di antara kita. Menurutmu siapa yang melakukan ini?”
Rasyid    : “Menurut saya sih pastinya dari kita sendiri, menurutmu?”
Rian       : “Bukan apa-apa ya, tapi selama ini aku sudah curiga sama Zhula?”
Rasyid   : “Lah, kenapa Zhula?”
Rian       : “Lihat kan, selama ini Zhula yang paling semangat dan paling tahu dari kita bertiga”
*Tiba-tiba zhula menelpon*
Zhula     : “Rasyid, ke café yuk, aku mau omongin sesuatu”
*telepon ditutup*
Rian       : “Eh itu siapa?”
Rasyid   : “Bukan siapa-siapa”

*cafe*
Zhula   : “Ra, aku merasa aneh dengan kasus ini, kenapa terjadinya cuma diantara kita berlima. Menurutmu siapa yang melakukan ini?”
Rasyid   : “Pastinya sih diantara kita bertiga sekarang , menurutmu?”
Zhula     : “Sumpah ya, aku curiga banget sama Daril. Lihatkan selama ini dia paling kaku, biasanya dia sangat semangat dalam memecahkan kasus”
Rasyid   : “Iya ya, bener juga sih”
Zhula     : “Bagaimana kalau kita ajak dia makan malam dirumahku besok sambil menanyakannya?”
Rasyid   :  “Boleh juga, nanti aku telepon. Lumayan kesempatan bagus”

Rasyid   : *menelpon Rian* “Ri, besok kita diajak makan malam sama Zhula”
Rian       : “Wah, serius? Kesempatan bagus nih untuk nanya-nanyain dia”
Rasyid   : “Iya, jangan telat ya!”

*Malam hari, Lokasi : Rumah Zhula*
*Rasyid dan Rian datang*
Zhula     : *sudah menunggu di depan rumah* Hey, kalian! Aku sudah memasak makanan untuk kita makan, loh. Ayuk masuk.”
*masuk ke dalam rumah* *makan bersama* *hening*
*tiba-tiba Rian tersedak dan mulutnya berbusa*
Rasyid   : “Ri! Rian!”
Zhula     : “Eh! Bentar-bentar! Aku ambilkan minuman!”
*Rasyid curiga dan mengikuti Zhula*
*melihat Zhula menuangkan sesuatu ke dalam minuman Rian”
Rasyid    : “Stop!!” *menodongkan senjata*
Zhula      : *kaget dan menjatuhkan gelas*
Rasyid    : “Jadi, selama ini kamu?! Maksudnya apa?!”
Zhula    : “Eh..eh…eh…”
*suasana memanas*
*Tiba-tiba Satya, Nala, dan Rian datang dengan kue ulang tahun”
Bareng –bareng : *menyanyikan lagu Selamat Ulangtahun*
*Nala dan Satya menjelaskan tentang kejutan ini*


C. CERITA SINGKAT :
Terdapat kelompok 5 orang detektif, yaitu Satya, Rian, Nala, Rasyid, dan Zhula. Selama sebulan lamanya, Nala, Satya, Rian, dan Zhula merencanakan sebuah kejutan untuk Rasyid. Rupanya Rasyid akan berulang tahun. Satya, Rian, Nala, dan Zhula memang sengaja merencanakan semua kasus pembunuhan ini dan memalsukannya hanya untuk mengejutkan Rasyid. Dan ternyata, rencana ke-empat teman dari Rasyid ini berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan!

No comments:

Post a Comment