Friday, March 8, 2013

LAPORAN WAWANCARA (Keluarga)

TEMA : PENDIDIKAN DI INDONESIA & YAYASAN INDONESIA MENGAJAR



SMP LABSCHOOL KEBAYORAN
BIODATA NARASUMBER


·      Nama Lengkap              : Siti Maslaha
·      Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 8 Juni 1971
·      Alamat                          : Jl. Berdikari No. 14 01/001 Kel. Sukabumi Utara, Kec.
                                        Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11540
·      Keluarga                        : Alm. K.H Agus Miftach SA (Suami)
                                        Putri Sarah (Anak)
                                        Najma Almira Miftach (Anak)
·      Pendidikan                    : - SDN Batu Ceper
                                        - MI Darussalam
                                        - MTSN/SMP 1
                                        - PGAN 28 Jakarta
                                        - UIN Jakarta (Jurusan Pendidikan S1)
                                        - Pasca Sarjana Universitas YAI (Psikologi Pendidikan S2)
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN :
1.     Apa yang anda ketahui tentang pendidikan di Indonesia saat ini?
2.     Menurut anda, apakah pendidikan di Indonesia sudah cukup bagus atau masih perlu ditingkatkan lagi?
3.     Menurut anda, apa yang perlu ditingkatkan dari pendidikan di Indonesia?
4.     Apa pendapat anda mengenai program pendidikan RSBI yang baru-baru ini ditiadakan?
5.     Menurut anda, apakah kegiatan meniadakan RSBI itu baik? Mengapa?
6.     Apa yang anda ketahui mengenai Yayasan Indonesia Mengajar?
7.     Bagaimana pendapat anda mengenai program kegiaatan Indonesia Mengajar?
8.     Menurut anda, apakah Indonesia Mengajar membantu dalam kegiatan pendidikan di Indonesia? Mengapa?
9.     Menurut anda, apakah kegiatan yang dilaksanakan Indonesia Mengajar sudah menimbulkan efek/kemajuan? Mengapa?
10.  Apa yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan kegiatan pendidikan di Indonesia?



HASIL WAWANCARA

       Menurut narasumber, pendidikan di Indonesia secara umum saat ini sudah cukup bagus. Penyelenggaraan pendidikan tidak hanya dilembaga pendidikan formal saja seperti sekolah, tetapi non formal pun sudah mulai digalakkan dengan kesadaran bahwa pendidikan sangat penting untuk kemajuan diri dan bangsa. Untuk kemajuan   pendidikan di Indonesia yang masih perlu ditingkatkan terutama pada penyediaan sarana prasarana pendidikan yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas dan pemerataan kesempatan untuk belajar bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali, kaya dan miskin memilki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Ini dijamin oleh Undang-undang.

       Mengenai program pendidikan RSBI pada dasarnya adalah sebuah gagasan yang bagus. Dan untuk era globalisasi dan modernisasi sangat diperlukan pendidikan yang bisa diaplikasikan didunia internasional. Tetapi Indonesia, terutama pemegang kebijakan dan penyelenggara pendidikan belum siap sepenuhnya untuk menyelenggarakan program RSBI, sehingga ide yang bagus menjadi salah persepsi dan pelaksanaan karena pada akhirnya lembaga pendidikan yang berlabel RSBI diperuntukkan dan hanya anak-anak dari kalangan mampu yang bisa sekolah karena mahal atau tinggi  biaya pendidikannya.  Meniadakan program RSBI tidaklah tepat, karena seharusnya bukan ditiadakan tetapi dilakukan pembenahan agar betul-betul menjadi pendidikan yang ideal sesuai dengan tuntutan zaman saat ini.

       Salah satu gagasan untuk memberikan pendidikan yang baik bagi seluruh anak Indonesia, telah dipelopori oleh sebuah gerakan yang bernama Indonesia Mengajar. Gerakan Indonesia Mengajar ini didasari oleh sebuah kesadaran dari orang yang peduli akan pemerataan dan kualitas pendidikan di Indonesia.  Ide awal Indonesia Mengajar berasal dari Anies Baswedan pada dekade 1990-an, saat itu Anies adalah mahasiswa dan aktivis di Universitas Gadjah MADA (UGM). Beliau adalah Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM dan terlibat berbagai aktivitas kemahasiswaan. Semasa mahasiswa sampai kepulangannya dari kuliah di Amerika Serikat, Anies sering melakukan perjalanan, berinteraksi dan tinggal di daerah dan lingkup budaya yang berbeda. Waktu kuliah, beliau tinggal di daerah lain walau hanya beberapa bulan semasa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Beliau juga sering melakukan perjalan riset terkait pekerjaannya sebagai peneliti dan penasehat di sebuah lembaga di Jakarta dan terkadang tinggal dan berinteraksi dengan berbagai unit budaya di Indonesia maupun di luar negeri. Pengalaman inilah yang membawa dan menginspirasi beliau bahwa anak-anak Indonesia membutuhkan kompetensi kelas dunia untuk bersaing dilingkungan global. Tetapi kompetensi kelas dunia saja tidak cukup. Anak-anak muda harus punya pemahaman empati yang mendalam seperti akar rumput meresapi tanah tempatnya hidup.  Semua proses diatas inilah secara perlahan membentuk ide besar sebuah GERAKAN INDONESI MENGAJAR. Kontruksi dasarnya mulai terumuskan pada pertengahan tahun 2009. Ketika itu, Anies mendiskusikan dan menguji idenya pada berbagai pihak. Gagasan ini kemudian siap dan terwujud dengan dukungan berbagai pihak yang berkenan menjadi sponsor.

       Sampai saat ini adanya Gerakan Indonesia Mengajar sudah sangat membantu pelaksanaan pendidikan yang berkualitas di Indonesia. Dengan mengirimkan tenaga pengajar-tenaga pengajar muda dari berbagai kalangan profesi dan akademisi yang terbaik untuk mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan, di sekolah dasar khususnya daerah terpencil yang telah dididik intensif untuk menguasai kapasitas kepengajaran dan kepemimpinan untuk bekerja sebagai guru selama 1 tahun . 

       Untuk peningkatan pendidikan di Indonesia sebaiknya harus dilakukan dan didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sebagai pondasi dan modal untuk membangun kualitas hidup manusia dan bangsa menjadikan pendidikan harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang maksimal. Dari mulai penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung, tenaga pengajar yang berkualitas dan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara.




No comments:

Post a Comment